Ribuan orang Montenegro turun ke jalan pada hari Senin untuk berdemonstrasi di ibu kota, Podgorica. Warga memprotes rencana Montenegro untuk membentuk parlemen baru yang akan mengubah aturan lama yang mencabut hak milik dari Gereja Ortodoks Serbia.
Para pengunjuk rasa juga mengkritik tindakan anggota parlemen dan pemerintah Montenegro yang mencoba menghapus identitas nasional negara Balkan, kata Al Jazeera.
1. Berdemonstrasi di depan gedung parlemen
Pada hari Senin, ribuan orang Montenegro berdemonstrasi di depan gedung parlemen di ibu kota, Podgorica. Para pengunjuk rasa membawa bendera Montenegro dan mengumumkan kata “pengkhianatan” setelah mengetahui bahwa anggota parlemen sedang menegosiasikan perubahan dalam hukum agama.
Dengan diperkenalkannya PBS, protes ini menjadi protes terbesar di Balkan melawan pemerintah koalisi. Setelah anggota parlemen baru memenangkan pemilihan parlemen Agustus lalu dan mengalahkan partai lama pro-Barat.
2. Karena rencana untuk mengubah kebijakan agama Parlemen Montenegro
Alasan utama protes di Montenegro adalah rencana legislatif untuk mengubah undang-undang tentang situs keagamaan. Undang-undang mulai 2019 menetapkan bahwa layanan di dalam Gereja Ortodoks Serbia adalah milik Negara Montenegro.
Namun, pemerintahan baru saat ini condong ke Serbia dan mendukung Gereja Ortodoks Serbia. Ia menolak peraturan baru dan menuntut agar properti Ortodoks Serbia tetap di bawah gereja, kata Al Jazeera.
Akibatnya, Perdana Menteri Montenegro Zdravek Krivokapic, yang menjabat sebulan lalu, dituduh menghapus identitas negara. Karena kebijakan pemerintah Serbia akan mempertemukan negara kecil, dikutip dalam DW.
3. Persamaan budaya antara Serbia dan Montenegro
Sebelumnya, Montenegro merupakan bagian dari negara Serbia yang dipisahkan oleh referendum 2006. Namun, Montenegro masih memiliki ikatan budaya dan sejarah dengan Serbia. Faktanya, menurut DW, lebih dari 30% orang Montenegro mengidentifikasi diri mereka sebagai etnis Serbia.
Itulah sebabnya banyak orang Montenegro melihat Gereja Ortodoks Serbia sebagai sekutu dekat politisi di Beograd. Publik juga mengatakan gereja bisa menjadi cara Serbia untuk memperluas pengaruh politiknya di Montenegro.
Sedangkan pemerintah Montenegro sudah berusaha menjauhkan diri dari pengaruh Serbia dan Rusia. Montenegro sudah menjadi anggota NATO pada tahun 2017 dan saat ini ingin menjadi anggota Uni Eropa, PBS mengumumkan.
Baca Juga : Estonia terus menegaskan pantai Baltik Rusia